Kenali Gejala Demam Berdarah, Bagaimana Penanganan Pertamanya?
Demam berdarah adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus.
Penularan virus demam berdarah disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Penyakit demam berdarah rawan muncul saat musim hujan tiba.
Hal itu karena genangan air merupakan tempat yang diseukai nyamuk untuk berkembang biak.
Melansir WebMD, demam berdarah ringan menyebabkan demam tinggi dan gejala seperti flu.
Sementara bentuk demam berdarah yang parah, disebut demam berdarah dengue, dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok) hingga kematian.
Ketika virus demam berdarah menginfeksi tubuh seseorang, ciri-cirinya sulit dikenali layaknya penyakit lain.
Namun, terdapat beberapa ciri khusus yang bisa ditemui pada seseorang yang terinfeksi demam berdarah.
Mengutip dari mayoclinic.org, berikut adalah tanda-tanda yang bisa dikenali.
1.
Demam tinggi 2.
Sakit kepala parah 3.
Sakit di belakang mata 4.
Nyeri sendi dan otot yang parah 5.
Kelelahan 6.
Mual 7.
muntah 8.
Ruam kulit, yang muncul dua hingga lima hari setelah timbulnya demam 9.
Pendarahan ringan (seperti mimisan, gusi berdarah, atau mudah memar) Tanda-tanda tersebut bisa muncul dalam rentang waktu sepuluh hari pasca terinfeksi.
Umumnya, orang-orang yang terkena demam berdarah berat akan pulih dalam waktu seminggu atau lebih.
Dalam beberapa kasus, gejalanya semakin memburuk dan mengancam jiwa.
Demam berdarah yang parah terjadi ketika pembuluh darah rusak dan bocor.
Hal ini terjadi karena sel pembentuk gumpalan trombosit dalam aliran darah turun.
Kondisi ini menyebabkan syog, pendarahan internal, hingga kegagalan organ.
Orang tua dan anak-anak memiliki risiko lebih tinggi mengalami demam berdarah dengue.
Gejala yang berkembang menjadi pendarahan masif, syog, dan kematian tersebut disebut dengan sindrom syog dengue (DSS).
Penanganan Pertama DBD Tidak ada obat antivirus tertentu untuk mengobati infeksi demam berdarah.
namun, jika Anda sudah mulai merasakan tanda-tanda demam berdarah atau baru saja mengunjungi daerah dengan penduduk terinfeksi demam berdarah,, segera cari pertolongan media dan lakukan tes darah.
Melansir kanal Drugs for Neglected Diseases Initiative (DNDI), untuk mengontrol gejala-gejala akibat demam berdarah, Anda bisa mengonsumsi obat yang mengandung acetaminophen atau paracetamol.
Sementara obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen dan aspirin harus dihindari.
Anda juga harus beristirahat, mengonsumsi banyak cairan, dan berkonsultasi dengan dokter terkait keluhan Anda.
Jika kondisi tubuh mulai memburuk dalam 24 jam pertama setelah demam turun, sebaiknya Anda pergi ke rumah sakit dan melakukan pemeriksaan lengkap sesuai anjuran dokter.
Sementara untuk mencegah terinfeksi demam berdarah, Anda bisa melakukan beberapa hal seperti mencukupi kebutuhan nutrisi dengan makanan sehat, menggunakan obat nyamuk losion untuk mengurangi gigitan nyamuk yang terinfeksi, dan selalu menjaga kebersihan lingkungan rumah.
RISMA DAMAYANTI