Analisis Gempa Tektonik M6,5 Pagi Ini, BMKG: Dangkal tapi tidak Tsunami
Gempa tektonik terjadi wilayah pantai selatan pulau-pulau terselatan, Maluku Barat Daya, Maluku.
Begitu Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno, mengumumkan peristiwa gempa terkini dengan Manitudo 6,5 yang kemudian diperbarui menjadi 6,4.
Episenter gempa itu disebutkannya berada pada koordinat 8,58 derajat LS dan 127,14 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 87 kilometer barat daya Maluku Barat Daya, Maluku.
Hiposenter atau kedalaman pusat gempa sejauh 53 kilometer.
Data ini juga memperbarui yang disampaikan di website BMKG yang menyebut episenter 85 kilometer dan hiposenter 104 kilometer.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi,” kata Bambang.
Berdasarkan hasil pemodelan yang sudah langsung dibuat BMKG, Bambang melanjutkan, gempa kuat tersebut tidak berpotensi tsunami.
Dan, hingga pukul 10.15 WIB, sejak terjadi Pada pukul 09.36, belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Adapun data dampak guncangannya sesuai dengan info awal, yakni dirasakan di Timor Leste dengan skala intensitas IV-V MMI.
Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun.
Di daerah Alor, NTT, dengan skala intensitas III-IV MMI.
Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Sedangkan, di daerah Kupang dengan skala intensitas II MMI.
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Keterangan BMKG sebelumnya menyebut pantai selatan pulau-pulau terselatan Indonesia di Maluku Barat Daya, Maluku, juga terdampak pada skala IV MMI.
Wilayahnya mencakup Kisar dan Tiakur.